Gambar dari google |
Hal inilah yang menjadi sebuah penggerak sektor perikanan yang harus berinovasi untuik memenuhi permintaan pasar yang sedang melonjak. Seperti yang dikethui, sektor perikanan merupakan salah satu peranan penting dalam mencukupi kebuthan gizi, nutrisi dan bahkan protein dalam setiap rumah tangga.
Pada kenyataan yang terjadi dipasar, para petani budidaya ikan justru masih kekurangan untuk menyuplai pasar lokal yang menyebabkan pemerintah ahrus mengimpor kebutuhan perikanan dari luar negri seperti lele yang baru baru ini didatangkan dari Malaysia.
Kendati demikian, untuk mendapatkan hasil panen sektor perikanan yang maksimal dan bebas hambatan para petani harus memutar otak yang secara tidak langsung menekan mereka untuk berimprovisasi dan menciptakan inovasi inovasi baru dalam dunia perikanan. Dengan berimprovisasi, tentunya akan lebih mudah panen dan hasil yang didapatkan juga maksimal.
Dalam hal ini, dibuatlah sebuah suplemen penambah nafsu makan, penyempurna proses pencernaan, dan sekaligus formula untuk menangkal berbagai macam bibit penyakit yang tentunya mudah menyerang benih benih lele ataupun komoditas sektor perikanan lain. Inovasi yang cukup membuat dompet menjadi sedikit tebal ini, bermula dari percobaan pemanfaatan 2 jenis bakteri aerob dan anaerob yang difokuskan untuk sektor perikanan dan telah melalui riset lebih lanjut pada laboratorium ternama.
Inovasi Bakteri Aerob Yang Signifikan
Inovasi ini biasa disebut sebagai probiotik perikanan. Dalam prakteknya, prebiotik ini dapat memberikan manfaat langsung yang tentunya akan berimbas kepada kemjuan budidaya ikan agar negara kita tidak lagi mengimpor lele ataupun udang dari negara tetangga. Pemberian probiotik setiap pagi dengan cara diguyurkan pelan pelan dapat menambah tumbuh kembang ikan, dan bahkan mampu merubah 90% makanan yang masuk menjadi daging yang secara langsung akan membuat tubuh ikan lele atau komoditas ikan lain menjadi lebih gemuk dan tentunya hasil panen akan lebih maksimal.
Tidak hanya itu, cara lain yang diaplikasikan adalah dengan memberikan probiotik yang dicampur dengan bahan makanan atau yang biasa disebut sebagai pelet yang memiliki fungsi bermacam maca. Dari fungsi yang simple seperti menambah daya tahan tubuh benih ikan hingga membuat pencernaan ikan semakin sempurna. Bahkan pakar jurusan perikanan dari UGM menyebutkan bahwa dari berbagai riset, probiotik memang terbukti dan teruji mampu memelihara air kolam agar tetap jernih dan sehat dna memacu pertumbuhan ikan.
Jika diibaratkan, probiotik bagaikan sebuah mekanisme pertahanan diri berbentuk suplemen yang mudah diterapkan, mudah dibeli, dan sangat mudah didapatkan karena saat ini sudah dikomersilkan. Akan tetapi, pemberian probiotik yang terlalu sering dapat mengakibatkan benih menjadi over dan tidak maksimalnya ahsil panen yang di dapatkan. Beberapa contoh dibawah adalah bukti nyata tentang pemanfaatan bakteri Anaerob untuk sektor perikanan.
Gambar dari google |
Dalam kurun waktu tertentu, ikan lele yang diberi prebiotik dari pemanfaatan bakteri aerob dan anaerob akan menunjukkan tanda tanda yang sehat, lincah, dan tentu saja memiliki anfsu makan yang sangat besar. Dalam budidaya lele, probiotik mampu menjernihkan air hanya dengan takaran sebotol prebiotik untuk menghindari stress pada ikan dan penyakit lain yang mampu menyerang benih benih ikan.
Hasil Pemanfaatan Bakteri Aerob pada Budidaya Udang.
Tidak hanya lele, hasil panen udang pun menjadi sedikit menguntungkan dari biasanya karena 90% makanan menjadi daging yang semula hanya 75% saja. Dengan aplikasi probiotik secara tidak langsung ikut melestarikan ekosistem tambak dengan meningkatkan tingkat kelulusan hidup secara alami.
0 komentar:
Posting Komentar